profil smk n 1 rota bayat
Nama Sekolah | : | SMK Negeri 1 ROTA Bayat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NSS | : | 661031004105 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NPSN | : | 20357317 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor SK Sekolah | : | 421.5/788.B/11 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal SK Sekolah | : | 21 Juli 2011 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama Sekolah Sebelum SK | : | SMK Negeri 1 Bayat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Alamat Sekolah/ Telp | : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Jalan | : | Jl. Raya Bayat - Cawas | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Desa | : | Beluk | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Kecamatan | : | Bayat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Kabupaten/ Kodya | : | Klaten | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Kotak Pos | : | 57462 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
: | smkn1bayat@yahoo.co.id | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Website | : | http://smkn1-rotabayat.sch.id | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Telepon | : | (0272) 3120800 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Faksimili | : | (0272) 3140310 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status Sekolah | : | Negeri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bidang/ Program Keahlian | : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Kria Tekstil/Batik | : | Belum Terakreditasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- Kria Keramik | : | Belum Terakreditasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelembagaan | : | dipersiapkan SBI | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Manajemen | : | Adopsi SMM ISO 9001 : 2000 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Luas Tanah | : | 28.915 m2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Luas Bangunan | : | 9.250 m2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status Tanah | : | Milik Sendiri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status Bangunan | : | Permanen | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data Siswa | : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas sekolah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kurikulum | : | KTSP | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Guru | : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapala Sekolah | : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama Kepala Sekolah | : | Drs. Supardi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NIP | : | 19580817 198203 1 031 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SK. Pengangkatan | : | Nomor : 821.2/09/10 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bupati Klaten | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal | : | 13 Januari 2010 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TMT SK | : | 13 Januari 2010 |
keunikan smk n 1 rota bayat
Serombongan perempuan dan laki-laki mengenakan busana paduan dari kain batik dan tenun tangan. Kain batik atau tenun dijadikan rok selutut atau semata kaki, lalu dipadukan dengan selendang batik atau tenun yang digunakan untuk menutup bahu dan disimpul membentuk pita di depan dada. Sungguh unik dan etnik.
Mereka membawa kain batik panjang dengan motif flora karya sendiri yang dibentangkan sambil berlenggak-lenggok di atas panggung. Karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 ROTA yang terletak di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini mengingatkan Lily Kasoem akan Kenzo—perancang busana kenamaan asal Jepang—yang tinggal di Paris, Perancis, dan selalu memasukkan ciri khas negaranya pada karya-karyanya.
Menurut pemilik usaha Lily Kasoem Optical ini, anak-anak dari Bayat ini pun bisa menjadi Kenzo-Kenzo di masa depan. Sarana untuk membantu anak- anak dari pelosok Bayat meraih mimpinya ini telah disediakan berupa sekolah yang representatif.
SMKN 1 ROTA, dilihat dari fisik gedungnya, tidak kalah dari sekolah internasional yang ada di kota-kota besar. Ruang kelas berkondisi nyaman dengan banyak jendela besar membuat kelas terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Fasilitas pun lengkap.
Sekolah yang membuka dua jurusan ini, yakni tekstil dan keramik, menyediakan dua bengkel kerja. Di bengkel kerja keramik, siswa dapat praktik membuat keramik dengan teknik putaran tegak maupun miring yang menjadi ciri khas Bayat.
Profesor Chitaru Kawasaki, yang bertahun-tahun meneliti teknik putaran miring Bayat karena hanya satu-satunya di dunia ini, siap mendampingi siswa setelah didapuk sebagai guru tamu. Teknik pewarnaan, dekorasi gerabah, dan pembakaran dengan tungku tradisional juga dipelajari siswa di bengkel kerja ini.
Karya siswa yang baru empat bulan belajar membuat gerabah sederhana tampak dipajang di salah satu sudut bengkel kerja. Di bengkel kerja tekstil, para siswa terlihat asyik membuat desain dan gambar. Ada pula yang belajar membatik dengan canting dan malam serta mewarnai.
Mesin jahit dan obras terpasang, menunggu giliran untuk mengantar para siswa belajar memodifikasi kain karya mereka menjadi busana. Contoh karya berupa kain panjang (jarik) dan selendang batik serta contoh busana terpajang di beberapa sudut ruangan. Karya terbaik dipamerkan di galeri komersial.
Bukan tanpa sebab jika SMKN 1 ROTA membuka dua jurusan yang unik ini. Jurusan keramik bahkan satu-satunya di Kabupaten Klaten. Potensi Bayat sebagai pusat perajin batik tulis dan gerabah meyakinkan pihak donor untuk membuka dua jurusan yang sesuai dengan potensi lokal.
"Di Bayat sudah banyak buruh batik dan keramik. Kita tak perlu lagi menambah jumlah mereka. Anak-anak yang bersekolah di SMKN 1 ROTA ini yang nanti akan menggunakan sumber daya manusia yang ada untuk keuntungan masyarakat karena akan memotong jalur tengah atau makelar. Buruh batik hanya tahu mendapat upah Rp 10.000. Padahal, dengan booming batik, seharusnya mereka bisa dapat lebih dari itu," kata Lily, yang juga Ketua Yayasan Titian yang menjadi mitra Reach Out to Asia (ROTA) di Indonesia.
ROTA adalah salah satu divisi dari Qatar Foundation yang dimiliki keluarga Kerajaan Qatar yang khusus mengurusi program di Asia. ROTA akan menggelontorkan 3 juta dolar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp 28,5 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan fasilitasnya, mendatangkan guru-guru tamu, serta pengembangan kurikulum hingga tiga tahun ke depan. Setelah itu diharapkan SMKN 1 ROTA dapat mandiri lepas landas mencapai cita-citanya memajukan pendidikan dan kehidupan anak-anak di pelosok Bayat.
Selain memberi bekal keterampilan, siswa-siswi SMKN 1 ROTA dibekali pengetahuan kewirausahaan, bahasa Inggris, dan teknologi informasi agar tidak hanya menjadi jago kandang, melainkan mampu pula bersaing di pasar global. Oleh karena itu, laboratorium bahasa dan komputer dengan fasilitas sangat memadai serta perpustakaan dengan 1.500 judul buku dan koleksi audio visual siap mengantarkan para siswa agar tidak ”kuper” menghadapi pergaulan global.
Dengan berbagai program penunjang ini, siswa diharapkan kelak mampu menghasilkan karya seni batik dan keramik yang artistik dan bernilai ekonomis tinggi. Mereka diharapkan menjadi pencipta, bukan sekadar menjadi tukang. Para siswa pun dengan lugas mengatakan bercita-cita menjadi wirausaha, seperti Indriani Asta (15) yang ingin menjadi pengusaha batik.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, yang menghadiri peresmian sekolah ini akhir Desember 2009 lalu berharap, pihak lain melalui program corporate social responsibility (CSR)-nya dapat berlomba melakukan hal serupa untuk memajukan pendidikan anak-anak, khususnya di Jawa Tengah. Pembangunan SMKN 1 ROTA disebutnya contoh bagus kerja sama Pemerintah Kabupaten Klaten, yang menyediakan lahan hampir 3 hektar, dengan ROTA dan Titian.
Direktur ROTA Omnia Nour berharap, SMKN 1 ROTA tidak hanya menjadi sekolah biasa, melainkan pusat unggulan (center of excellence) batik dan keramik dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan guru-guru yang kompeten. Pembangunan SMKN 1 ROTA sekaligus ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua. Anak desa pun tidak kalah dari anak kota jika memiliki akses pendidikan yang sama.
SMKN 1 ROTA Bayat, Klaten
Berkeliling di Pekan Produk Kreatif Indonesia 2011 yang berlangsung di di JCC Senayan 6-10 Juli yang baru lewat, memunculkan kembali rasa optimis akan negeri ini. Kaum muda menunjukkan kreativitas mereka yang beragam, meyakinkan masa depan negeri ini tak akan suram. Mereka membawa perubahan dan perubahan sedang terjadi sekarang. Beberapa universitas atau kreatif muda profesional bahkan sekolah kejuruan ikut serta dalam ajang ini. Antara yakin dan berharap cemas kreativitas mereka juga merambah dalam wujud batik membawa @batikIDku pada kekaguman akan corak batik indah dengan pewarna alam yang digantung-gantung mencolok pada stan mereka. Ternyata stan ini milik SMKN 1 ROTA Bayat dari Klaten, Jawa Tengah.
Mereka menyediakan canting dan malamnya untuk pengunjung yang ingin mencoba proses awal membatik. Setelah anak-anak SMKN 1 Bayat ini membuatkan pola dengan pensil pada sehelai kecil kain, maka pengunjung dapat merasakan sendiri melekatkan malam dengan canting pada kain berpola tersebut. Menarik bukan? Karya batiknya yang cantik dan penyajian stan yang unik ternyata baru sedikit dari fakta potensi sekolah kejuruan ini. Pak Daliya, pengajar jurusan Kriya Tekstil SMKN 1 menceritakan keberhasil sekolah ini pada ajang nasional yaitu Student Company Fair di Plaza Semanggi 25-26 Juni 2010 sebagai ‘The Most Active and Best Performing Student Company’ Student Company diaplikasikan pada materi pengajaran kewirausahaan di sekolah kejuruan ini. Dengan nama perusahaan pelajar SAKURA mereka membuktikan dapat menghasilkan keuntungan yang sehat juga mendapatkan penghargaan atas pengelolaan hadiah uang yang mereka dapat (berita lengkapnya dapat dilihat pada tautan ini)
Sekolah menengah kejuruan yang didirikan di tengah sentra pengrajin batik dan keramik di tahun ajaran baru 2009 yang lalu, awalnya kurang mendapat sambutan positif masyarakat setempat yang enggan menyekolahkan anak mereka ke sekolah kejuruan ini, takut hanya bernasib sama saja dengan ortu mereka sebagai pengrajin batik dan keramik. Namun tak hanya prestasi Student Company di ajang nasional tetapi posisi terbaik ke-dua Internasional disabet juga oleh SMKN 1 Bayat ini yang diwakili Ines Wardani dan tim kecilnya dalam kategori Company Fair di FIE (El Foro Internacional De Emprendedores/ International Forum of Entrepreneurs) Mei 2011 lalu di Cordoba, Argentina. Ajang internasional ini diwakili 12 negara (berita lengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut)
Prestasi gemilang di usia yang baru menginjak 2 tahun tak lepas dari arsitek-arsitek hebat pendiri dan pengarah sekolah kejuruan ini. Didirikan atas kerjasama Depdiknas, pemerintah setempat, ROTA (Reach Out To Asia), Qatar Foundation dan Titian Foundation, memiliki visi ‘menjadi SMK bertaraf internasional dan center of excellence dalam bidang batik dan keramik di Indonesia dengan menghasilkan lulusan yang terampil dan memiliki citarasa seni tinggi sehingga mampu bersaing di pasar internasional’. Jurusan Keramik dibina langsung oleh ahli keramik dari Jepang, Profesor Kawasaki yang sangat tertarik metoda putar miring dalam pembuatan keramik yang satu-satunya di dunia ini hanya ditemukan di Bayat, Klaten.
Sasaran Jurusan Kriya Tekstil sendiri adalah : membekali siswa ketrampilan teknik dan pengetahuan seni tekstil berfokuskan pada seni batik, mencetak siswa yang mampu menopang industri tekstil daerah dan nasional, dan yang terakhir menyadarkan bahwa seni tekstil terutama batik yang merupakan warisan adiluhung bangsa Indonesia memerlukan peran aktif dalam usaha pelestariannya.
Sekolah yang diawali dengan 2 kelas per jurusan (total 4 kelas) masing-masing dengan 32 siswa per kelas, kini siap menyambut angkatan baru di tahun ke-tiga nya dan juga melepas lulusan tahun pertamanya. Di tahun pertama, siswa jurusan kriya batik wajib ikut menorehkan canting pada Sketsa Budaya Bangsa yang merupakan sketsa dalam batik kain panjang yang saat ini sudah mencapai 140 meter. Pak Daliya pengajar dengan segudang keahlian dan filosofi mendalamnya merupakan lulusan SSRI (kini SMSR) tahun ‘86. Beliau melanjutkan ke IKIP Yogyakarta mengambil Program Studi senirupa dengan tugas akhir Lukis. Filosofi batik telah dikuasainya berkat pengalaman mengajar batik sejak ‘94 di SMKN 1 Kalasan sampai sekarang. Beliau pernah menyabet Penghargaan Pratita Adikarya terbaik batik sandang di Pendopo SMSR Jogja tahun ’86.
Menurut Pak Daliya, siswa Kelas 1 fokus pada pengetahuan motif batik tradisional klasik nusantara. Kelas 2 pada filosofi batik. Kelas 3 pengembangan ciri khas motif kreasi sendiri. Dalam uraian pendeknya lulusan SMKN 1 Bayat ini diharapkan siap kerja, siap berwiraswasta, dan ke tiga untuk menyiapkan siswa yang tertarik melanjutkan pendidikan ke universitas. Melalui Student Company yang kemudian masuk dalam kurikulum, siswa diminta untuk membuat proposal kewirausahaan untuk mendapatkan modal dari 2 juta sampai dengan 8 juta rupiah.
Impian Pak Daliya untuk mendirikan Monumen Canting Terbesar yang menaungi lab batik terbesar dan menjadi pusat riset batik dan keramik berskala Internasional. Beliau menutup obrolan dengan filosofinya :
Dengan Ilmu hidup lebih mudah,
Dengan Seni hidup jadi indah,
Dengan Iman hidup akan terarah.
visi dan misi smk rota bayat
A. Visi dan Misi Sekolah
Visi Sekolah :
Menjadi SMK yang bertaraf Internasional dan center of excellence dalam bidang batik dan keramik di Indonesia yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar internasional.
Misi Sekolah :
Menyelenggarakan sistem pendidikan kejuruan bagi sumber daya manusia/masyarakat Kabupaten Klaten umumnya dan khususnya Bayat dan sekitarnya yang bermutu bagi dirinya sebagai wirausaha muda maupun sebagai tenaga kerja terampil di perusahaan atau industriMenghasilkan lulusan yang memiliki kemandirian dan berorientasi.
Mengembangkan budaya Indonesia.
Memberikan layanan pendidikan dan latihan sesuai tuntutan dunia usaha secara profesional.
B. Tujuan SMK Negeri 1 ROTA Bayat
Tujuan pendirian SMK Negeri 1 ROTA Bayat:
Melestarikan dan mengembangkan potensi lokal di Bayat menjadi ikon potensi lokal yang siap menghadapi gempuran produk global melalui pendidikan khususnya pendidikan kejuruan.
Mendidik tenaga terampil, kreatif, dan inovatif di tingkat menengah.
dies natalis ke-2 smk n 1 rota bayat
Lapangan hijau yang biasanya terpapar teriknya matahari itu kini terlindung oleh deklit hijau yang berdiri kokoh diatasnya. Ratusan kursi ditata begitu rapinya menghadap kearah GSG. Ruangan yang dulunya begitu luas itu kini bertahta sebuah panggung dengan hiasan bunga-bunga cantik dari gelas aqua. Disekelilingnya terdapat kursi tamu undangan yang berhadapan dengan Gamelan jawa. Sementara pada Background kita dapat mengetahui bahwa segala kemegahan itu ada untuk memeriahkan ulang tahun sekolah SMK N 1 ROTA Bayat yang kedua.
Ya. Pada tanggal 17 Desember 2011 SMK telah menginjak usia yang relatif
masih muda. 2 tahun. Dan telah kita ketahui bersama bahwa meskipun
usianya masih muda, SMK jurusan seni yang berdiri di Beluk ini telah
menorehkan berbagai prestasinya.
Acara tersebut dibuka oleh iringan gending-gending jawa dari kelompok
siswa karawitan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Tari Gambyong
sebagai simbolisasi sambutan kepada para hadirin. Pemotongan Tumpeng
sebagai simbolisasi ulang tahun dilaksanakan oleh kepala sekolah, Bp.
Supardi. Jika pada ulang tahun pertama potongan tumpeng pertama
diserahkan kepada Bp. Suwarno maka pada ulang tahun kedua ini potongan
tumpeng pertama diserahkan kepada kepala Tata Usaha yaitu Bp.
Kadarisman.
Sesuai dengan tema yang diangkat, “Go Green For Our Dreams” selain
menggunakan hiasan dari benda-benda daur ulang, dalam acara Dies Natalis
terdapat acara penulisan mimpi-mimpi di pohon harapan oleh para siswa.
Dilanjutkan oleh sambutan dari Mas dan Mbak Klaten sebagai tamu
undangan.
Acara ulang tahun sekolah dimeriahkan oleh penampilan-penampilan yang
menarik seperti pertunjukan pencak silat dari pemenang Ajang RMB yaitu
Edi dan Indra kelas X. Alunan syahdu dari grup TIVO, atraksi-atraksi
dari Tekwondo, Fashion Show dengan gebrakan busana Koran, serta yang tak
kalah menarik guru SMK N 1Rota Bayat ikut tampil diwakili oleh Bp.
Aris. Penampilan yang spektakuler juga disajikan oleh Mas dan Mbak
Klaten yang menyajikan Fashion Show .
Acara juga dimeriahkan oleh beberapa Band yang tampil, seperti Band
kelas Xll, Band Visionist, band Kelas Xl K2, Band All Refans, serta Java
Young.
Acara yang begitu mempesona tersebut ditutup dengan dangdut hingga jam 4
sore. Segala kenangan, prestasi yang gemilang, kebersamaan dalam tawa
tersaji untuk SMK N 1 ROTA Bayat tercinta.
Sabtu, 07 April 2012
smk rota melahirkan kenzo-kenzo
Serombongan perempuan dan laki-laki mengenakan busana paduan dari kain
batik dan tenun tangan. Kain batik atau tenun dijadikan rok selutut
atau semata kaki, lalu dipadukan dengan selendang batik atau tenun yang
digunakan untuk menutup bahu dan disimpul membentuk pita di depan
dada. Sungguh unik dan etnik.
Mereka membawa kain batik panjang dengan motif flora karya sendiri yang
dibentangkan sambil berlenggak-lenggok di atas panggung. Karya para
pelajar SMK Negeri 1 ROTA Bayat yang terletak di Desa Beluk,
Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini mengingatkan Lily
Kasoem akan Kenzo—perancang busana kenamaan asal Jepang—yang tinggal
di Paris, Perancis, dan selalu memasukkan ciri khas negaranya pada
karya-karyanya.\
Menurut pemilik usaha Lily Kasoem Optical ini, anak-anak dari Bayat ini
pun bisa menjadi Kenzo-Kenzo di masa depan. Sarana untuk membantu
anak- anak dari pelosok Bayat meraih mimpinya ini telah disediakan
berupa sekolah yang representatif.
SMK Negeri 1 ROTA Bayat, dilihat dari fisik gedungnya, tidak kalah dari
sekolah internasional yang ada di kota-kota besar. Ruang kelas
berkondisi nyaman dengan banyak jendela besar membuat kelas terang dan
memiliki sirkulasi udara yang baik. Fasilitas pun lengkap.
Sekolah yang membuka dua jurusan ini, yakni tekstil dan keramik, menyediakan dua bengkel kerja. Di bengkel kerja keramik, siswa dapat praktik membuat keramik dengan teknik putaran tegak maupun miring yang menjadi ciri khas Bayat.
Profesor Chitaru Kawasaki, yang bertahun-tahun meneliti teknik putaran
miring Bayat karena hanya satu-satunya di dunia ini, siap mendampingi
siswa setelah didapuk sebagai guru tamu. Teknik pewarnaan, dekorasi
gerabah, dan pembakaran dengan tungku tradisional juga dipelajari siswa
di bengkel kerja ini.
Karya siswa yang baru empat bulan belajar membuat gerabah sederhana
tampak dipajang di salah satu sudut bengkel kerja. Di bengkel kerja
tekstil, para siswa terlihat asyik membuat desain dan gambar. Ada pula
yang belajar membatik dengan canting dan malam serta mewarnai.
Mesin jahit dan obras terpasang, menunggu giliran untuk mengantar para
siswa belajar memodifikasi kain karya mereka menjadi busana. Contoh
karya berupa kain panjang (jarik) dan selendang batik serta contoh
busana terpajang di beberapa sudut ruangan. Karya terbaik dipamerkan di
galeri komersial.
Bukan tanpa sebab jika SMK Negeri 1 ROTA Bayat membuka dua jurusan yang
unik ini. Jurusan keramik bahkan satu-satunya di Kabupaten Klaten.
Potensi Bayat sebagai pusat perajin batik tulis dan gerabah meyakinkan
pihak donor untuk membuka dua jurusan yang sesuai dengan potensi
lokal.
"Di Bayat sudah banyak buruh batik dan keramik. Kita tak perlu lagi
menambah jumlah mereka. Anak-anak yang bersekolah di SMK Negeri 1 ROTA
Bayat ini yang nanti akan menggunakan sumber daya manusia yang ada
untuk keuntungan masyarakat karena akan memotong jalur tengah atau
makelar. Buruh batik hanya tahu mendapat upah Rp 10.000. Padahal,
dengan booming batik, seharusnya mereka bisa dapat lebih dari
itu," kata Lily, yang juga Ketua Yayasan Titian yang menjadi mitra
Reach Out to Asia (ROTA) di Indonesia.
ROTA adalah salah satu divisi dari Qatar Foundation yang dimiliki
keluarga Kerajaan Qatar yang khusus mengurusi program di Asia. ROTA
akan menggelontorkan 3 juta dolar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp
28,5 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan fasilitasnya,
mendatangkan guru-guru tamu, serta pengembangan kurikulum hingga tiga
tahun ke depan. Setelah itu diharapkan SMK Negeri 1 ROTA Bayat dapat
mandiri lepas landas mencapai cita-citanya memajukan pendidikan dan
kehidupan anak-anak di pelosok Bayat.
Selain memberi bekal keterampilan, siswa-siswi SMKN 1 ROTA dibekali
pengetahuan kewirausahaan, bahasa Inggris, dan teknologi informasi agar
tidak hanya menjadi jago kandang, melainkan mampu pula bersaing di
pasar global. Oleh karena itu, laboratorium bahasa dan komputer dengan
fasilitas sangat memadai serta perpustakaan dengan 1.500 judul buku
dan koleksi audio visual siap mengantarkan para siswa agar tidak
”kuper” menghadapi pergaulan global.
Dengan berbagai program penunjang ini, siswa diharapkan kelak mampu
menghasilkan karya seni batik dan keramik yang artistik dan bernilai
ekonomis tinggi. Mereka diharapkan menjadi pencipta, bukan sekadar
menjadi tukang. Para siswa pun dengan lugas mengatakan bercita-cita
menjadi wirausaha, seperti Indriani Asta (15) yang ingin menjadi
pengusaha batik.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, yang menghadiri peresmian sekolah
ini akhir Desember 2009 lalu berharap, pihak lain melalui program corporate social responsibility (CSR)-nya
dapat berlomba melakukan hal serupa untuk memajukan pendidikan
anak-anak, khususnya di Jawa Tengah. Pembangunan SMKN 1 ROTA disebutnya
contoh bagus kerja sama Pemerintah Kabupaten Klaten, yang menyediakan
lahan hampir 3 hektar, dengan ROTA dan Titian.
Direktur ROTA Omnia Nour berharap, SMKN 1 ROTA tidak hanya menjadi sekolah biasa, melainkan pusat unggulan (center of excellence)
batik dan keramik dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan
guru-guru yang kompeten. Pembangunan SMKN 1 ROTA sekaligus ingin
menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua. Anak desa pun
tidak kalah dari anak kota jika memiliki akses pendidikan yang sama..
Tentang TBM ROTA
Tempat Belajar Masyarakat ( TBM ROTA ), sebuah TBM yang bertempat disebuah lingkup sekolah. Dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai sebagai sarana prasarana para siswa untuk belajar, mencari informasi bahkan mengembangkan ketrampilan serta bakat yang mereka miliki. Demikian pula bagi para masyarakat umum fasilitas yang tersedia ini cukup bermanfaat sebagai penunjang kemajuan mereka.
Beberapa fasilitas tersebut diantaranya adalah:
Galeri Pajang ( Galeri Pameran )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar